Adsense header


Salah satu badan jalan utama penghubung ibu kota Kendari  yang terletak di kecamatan Sampara kabuapten Konawe tepatnya di depan Pasar Sampara di genangi air. (Foto : Soni grup whatsApp GTM)


KONAWE,BLOGDARSON.online-Akibat hujan yang  terus mengguyur menyebabkan sejumlah  wilayah dataran rendah di sulawesi tenggara (Sultra) terendam banjir seperti yang telah terjadi di beberapa hari terakhir ini.

Berdasarkan pantauan di lokasi maupun melalui medsos, lokasi titik terparah banjir telah terjadi di kabuapten Konawe Utara (Konut)  seperti yang terjadi di wilayah kecamatan  Asera, Wiwirano, Oheo dan  sekitarnya sejumlah rumah,  persawahan dan fasilitas publik diamuk banjir hingga menyebabkan sejumlah warga terpaksa harus mengungsi.

Selang beberapa hari banjir parah terjadi pula di kabuapaten Konawe, hingga menyebabkan salah satu jembatan penghubung ibukota provinsi putus akibat diterjal banjir dari luapan sungai konawe, eha.

Dan hingga rabu dinihari hujan masih terus mengguyur beberapa wilayah di kabuapten Konawe dan banjir luapan genangan air hujan  lagi-lagi terjadi  di beberapa titik badan jalan yang terletak di tiga  kecamatan yang merupakan akses penghubung utama ibu kota provinsi yang ada di kabupaten Konawe yakni, Kecamatan Sampara,  Pondidaha dan Wawotobi.

Seperti yang dirilis langsung ketua pendiri grup whatsApp Gerakan Tolaki Mengane (GTM) Hanif, bahwa kondisi banjir hingga saat ini rabu 12 Juni 2019 telah menggenangi beberapa akses penghubung pada  badan jalan provinsi di  Konawe yang merupakan jalur penghubung ibu kota Kendari.

“Ijin melaporkan informasi, kondisi jalan Provinsi dan Kabupaten yang menghubungkan Kota Kendari dan Konawe saat situasi banjir sampai saat ini Rabu 12 Juni 2019 pukul 09.00 wita,”tutur ketua GTM,Hanif lewat akun whatsApp pribadinya yang dirilis langsung melalui grup whatsApp GTM ketika melaporkan kejadian itu. Rabu 12/6/ 2019.

Dalam laporannya Hanif menuturkan jika banjir telah menggenangi beberapa akses penghubung Ibu kota Kendari seperti, badan jalan utama yang terdapat di depan Pasar Sampara dimana air naik kebadan  Jalan sepanjang 50 meter dengan ketinggian air mencapai  70 cm beruntung masih bisa dilewati.

Selain itu, banjir juga menggenangi badan jalan yang terdapat di perbatasan kecamatan Besulutu dan Pondidaha meski tergenang namun area ini masih bisa di lewati.

Hanya saja tutur Hanif, ada jalan yang genangan airnya parah, sebab ketingian air mencapai hingga 1 meter sepanjang 100 meter yang menyebabkan akses lalu lintas terganggu, sehinngga pengguna jalan harus menempuh jalan alternatif.

“Titik rawan Desa Amesiu letaknya di kawasan Penjual jagung rebus ketinggian air sekitar 1 meter diatas jalan raya sepanjang 100 meter sudah tidak biasa dilewati tetapi ada jalan melingkar alternatif sepanjang 400 meter  sebagian roda dua  menggunakan rakit  menuju poros jalan,”tuturnya.

Dikatakan, banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah kabuapten Konawe menyebabkan Jembatan Pondidaha hingga pintu Gerbang Wawotobi digenangi Air, bahkan badan jalan yang terletak di depan Puskesmas Pondidaha hingga badan jalan utama yang terdapat di beberapa desa menuju Konawe ketinggian air mencapai 70 centi meter.

“Mulai depan Puskesmas pondidaha  desa Hongoa ke arah Konawe  jalan poros tergenang 70 cm  sepanjang 2 kilo meter,”tuturnya.

Kendati masih bisa dilalui kendaraan, namun di himbau agar tetap berhati-hati berhubung kondisi jalan mulai berlubang dan  genangan air telah meluap sampai di halaman  rumah-rumah warga.

Penulis : Darson


Previous Post Next Post
loading...